1
IDENTITAS
KELOMPOK
ANSARI
ABDILLAH M.FAUZAN K
M.FAJRUL
AHMAD NURHIDAYAT
M.FARHAN
S M.YUSUF ANWAR
SEKOLAH
BERTARAF INTERNATIONAL
Suatu ketika di sebuah sekolah negeri
"Entah Dimana", seorang ibu guru memberi tahu kepada anak didiknya
bahwa sekolah mereka akan berubah status menjadi sekolah SBI
"Anak-anak, ada kabar gembira
untuk kita semua. Tidak lama lagi Sekolah kita akan menjadi sekolah SBI
(Sekolah Bertaraf Internasional). Nah, untuk menyambut hal ini, saya mau tanya
apa yang akan kalian siapkan? Tanya sang guru
"Joni, apa yang akan kamu
lakukan untuk menyambut ini?" Tanya guru tersebut lebih lanjut. Dengan
sigap si Joni pun menjawab pertanyaan guru “Belajar bahasa Inggris agar mampu
berbicara bahasa Inggris bu" jawab joni.
Bagus sekali. Kalau kamu,
Jono?" tanya guru kepada Jono
"Harus siapkan uang, Pak” Jawab Jono
"Lho kok uang?" Tanya guru lebih lanjut
"Ya Pak. Soalnya kalau sekolah kita statusnya sudah SBI, pasti bayarnya lebih mahal.
"Harus siapkan uang, Pak” Jawab Jono
"Lho kok uang?" Tanya guru lebih lanjut
"Ya Pak. Soalnya kalau sekolah kita statusnya sudah SBI, pasti bayarnya lebih mahal.
Masa sih bayarnya sama kayak
sekolah biasa? Udah gitu, pasti nanti diminta iuran untuk ini itu" Jelas
Jono lebih lanjut.
"Jawabanmu kok sinis sekali? Begini lho, kalau sekolah kita bertaraf internasional artinya sekolah kita itu setara dengan sekolah luar negeri.
"Jawabanmu kok sinis sekali? Begini lho, kalau sekolah kita bertaraf internasional artinya sekolah kita itu setara dengan sekolah luar negeri.
Jadi, kalian seperti sekolah di luar
negeri" Sang guru melanjutkan penjelasannya.
"Tapi Pak, kalau menurut saya, SBI itu bukan Sekolah Bertaraf Internasional, tapi Sekolah Bertarif Internasional." Jono juga melanjutkan pejelasannya
"Tapi Pak, kalau menurut saya, SBI itu bukan Sekolah Bertaraf Internasional, tapi Sekolah Bertarif Internasional." Jono juga melanjutkan pejelasannya
Akhirnya ibu guru tersebut
kebingungan membalas kata-kata Jono dan langsung membahas materi pelajaran.
Sebagai informasi tambahan, Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) sekarang ini
sudah dibubarkan oleh MK.
MAKNA YANG TERSIRAT
Belajar dengan keras dan pantang
menyerah
Jangan terlalu membanggakn sesuatu
Jangan terlalu mengharapkan sesuatu terlalu
tingg
2
Kesetrika
Suati hari yang panas, datanglah
seorang pria ke rumah sakit dengan kedua telinganya yang terkena luka
bakar. Pria memakai baju yang rapi dan berjalan dengan sombong.
Dokter : "Kenapa telinga Anda
pak?"
Pasien : "Begini dok, tadi saya sedang menyetrika pakaian saya, kemudian pada saat saya sedang menyetrika, tiba-tiba telepon berdering, karena reflek, seketika itu setrika yang saya pegang saya tempelkan ke telinga kiri saya dok."
Dokter : "Oh begitu, saya paham keluhan Anda, lalu telinga yang kanan kenapa?"
Pasien : "Nah itu dok, si bego itu nelpon lagi."
Pasien : "Begini dok, tadi saya sedang menyetrika pakaian saya, kemudian pada saat saya sedang menyetrika, tiba-tiba telepon berdering, karena reflek, seketika itu setrika yang saya pegang saya tempelkan ke telinga kiri saya dok."
Dokter : "Oh begitu, saya paham keluhan Anda, lalu telinga yang kanan kenapa?"
Pasien : "Nah itu dok, si bego itu nelpon lagi."
Bagian-bagian struktur dari teks diatas (Kesetrika) adalah :
- Abstraksi : Suatu hari yang panas
- Orientasi : Datanglah seorang pria ke rumah sakit dengan kedua telinganya yang terkena luka bakar
- Krisis : "Begini dok, tadi saya sedang menyetrika pakaian saya, nah pada saat saya sedang menyetrika, tiba-tiba telepon berdering, karena reflek, seketika itu setrika yang saya pegang saya tempelkan ke telinga kiri saya dok."
- Reaksi : "Oh begitu, saya paham keluhan Anda, terus telinga yang kanan kenapa?"
- Koda : "Nah itu dok, si bego itu nelpon lagi."
Ciri kebahasaan :
Lampau : suatu hari
yang panas
Retoritis : terus telinganya yang kanan kenapa?
Humor : Begini dok, tadi saya sedang menyetrika pakaian saya,
nah pada saat saya sedang menyetrika, tiba-tiba telepon berdering, karena
reflek, seketika itu setrika yang saya pegang saya tempelkan ke telinga kiri
saya dok."
Sindiran : Pria memakai baju yang rapi dan berjalan dengan sombong.
Kongjungsi : Oh begitu,
saya paham keluhan Anda, lalu telinga yang kanan kenapa?"